kawan!
bukankah bersama, kita pernah berjelaga
menerjang jalanan
membungkam waktu
memungkinkan ketidakmungkinan
bukankah kita pernah panik bersama
berderai
jatuh
rapuh
tersentak
juga menghentak
bukankah telah kita cicipi empat rasa kehidupan
pun telah kita gerayangi ketujuh warna pelangi itu
bukankah kita telah benar-benar nyata adanya
maka mengapa esok tak mungkin kita rengkuh
untuk kita jengkali likunya
dengan air mata
atau darah
punya-punya kita sendiri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment