Seperti yang sudah-sudah, kami berdua duduk di sofa. Saya memencet-mencet HP membuka FB sementara istri melakukan hal-hal biasa yang biasa ia lakukan saat kami nyantai saja di rumah. Sekitar sepekanan oasca kami menikah, pernah saya utarakan ke istri tentang rencana menikahnya seorang kawan karib saya sewaktu kuliah dulu dengan seorang akhwat IPB, di Jakarta. Maksud diutarakannya itupun hanya sebagai kabar saja, toh kami sepertinya tak mungkin mengahadiri pagelarannya. Bontang-Jakarta terlalu jauh untuk kami tempuh dalam dua hari libur kerja.
Pernikahan itupun sudah lewat, dan kalau saya tak salah sudah melewati bilangan tujuh hari. Beberapa foto acara pernikahan sudah mereka unggah di FB dan saya juga sudah melihat-lihatnya. Yang teranyar, yang baru saya lihat satu-dua hari ini, adalah foto mereka berdua kala bulan madu di Gili Trawangan, di Lombok sana. Saya juga sudah komentar di foto itu, hingga menjadi wajar saja jika foto itu kembali tampil di halaman pertama FB ketka saya membukanya kala itu. Maka, adalah keisengan saya mungkin bila kemudian mencoba menunjukkan foto itu pada istri. Maklum saja, belum pernah tercetuskan kata bulan madu di pembahasan hari-hari kami semenjak kami menikah 25 februari lalu.
“ini lo, foto temanku yang sedang bulan madu di Gili Trawangan”, begitu kira-kira ucap saya pada istri kala itu sembari memperlihatkan HP padanya.
“Gili trawangan? Di mana itu?, jawabnya singkat. Tidak terlalu ada wajah antusias dalam kalimatnya. Biasa saja. Seolah kalimat saya yang barusan tidak dimaksudkan untuk ‘menggodanya’.
“Gili Trawangan tak tahu?”, itulah kemudian jawaban saya. Maka kemudian meluncurlah ejekan canda saya. Tentang dia yang anak biologi, tentang dia yang ngakunya pecinta lingkungan, yang ngakunya suka segala hal yang berbau alam tak terkecuali laut dan segala sesuatu di dalamnya. Maka adalah sebuah hal yang aneh jika ia tak tahu Pulau Gili Trawangan yang terkenal akan keindahan lautnya itu.
“Untung, kan, istrinya kupernya bermanfaat? Coba kalau tahu Gili Trawangan, pasti sudah minta ke sana. Minta ini, minta itu”, jawabnya mantap.
Jawaban itu, tentu saja jawaban yang sama sekali tak saya prediksi. Jawaban yang bikin saya tersenyum, jawaban yang kemudian membuat kami larut dalam canda. Tapi tentu saja itu bukan jawaban harapan saya atas pembukaan kalimat dialog kecil ini. Sebab…..’ah, Sayang. Sekali waktu kau perlu meminta. Seorang suami akan merasa berharga kala mampu memenuhi permintaan istrinya. Bahkan permintaan-permintaan sederhana yang aku tahu kau tahu betul batasannya’
Pasuruan
30 April 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
32 comments:
kan wis ana permintaane... baitullaah =)
sangat ibuk-ibuk sekali...
untung ya kupernya bermanfaat, kl g kuper minta ini itu jg gak ya hiihihi
:)
memangnya, kalau mb ayu tahu, mbaknya bakal minta diajak ke gili trawangan?
mmm...
walah gimana kalu kupernya hilang?
@jaraway...hehe. Ah, fajar. Kalau it paling cepat br bisa 10th lg. Kec umrah..('dari pada ke sana, mending dipake umrah')
@heru...alhamdulillah. Sesuatu bnget. Bukan bapak-bapak
@catur...hmm. Nggak jg
@evi...ada apa, vi?
@ziyy... G juga! Hehe. Sudah sy jelaskan, tp g berminat jg (atau mungkin lbh tepatnya tdk mencoba berminat)
@ute...aih, dalem banget merenunginya. :)
@tintin...insyaALlah baik2 saja
Yuk ke Gili Trawangan.. :))
Asyik. Ada pemandu gratis, nih! :)
Belum pernah kesana juga saya, mas.. hehe.. :)
Nanti jd pernah kayake
Eh, anak IPB? Siapa mas? *wondering*
Eh, anak IPB? Siapa mas? *wondering*
Rifi kenal gt. Kan komen di fb akhwatnya.. Angk 06. Tak ingat2 dulu namanya :)
Eh, anak IPB? Siapa mas? *wondering*
Wahaha...jadi 3 kali posting gini :p
Sok atuh diinget2 dulu...
Nuri apa ya?
Ooow... Nuri Izzatil Wafa... Iya, itu adik kelas :)
Itu suaminya teman akrab. Pernah sekontrakan jg
tambah ngerti deh jadinya gini yo romantisnya suami istri....
Nazh, ngerti nggak cukup. Mesti dilakui. Haha. :p
Nazh, ngerti nggak cukup. Mesti dilakui. Haha. :p
yayaya mas dan istri romantis deh huhuhu
bikin ngiiiiiiiiiiiiiiiri
Haha..
gene ngertii
ihii, tuh udah boleh minta, :D
haha...
habis umroh ke lombok gpp kan, jar? :p
kalo fili minta apa?
waaahhh... aku baru baca ini :P
haha.. seru :)
Post a Comment