Dosen saya dulu, saat mengajar mata kuliah thermodinamika teknik kimia, seperti diriwayatkan seorang teman, pernah mengajukan pertanyaan menggelitik ini; mungkinkah kita mendinginkan ruangan dengan cara membuka pintu lemari es di ruangan itu? Pertanyaan ini sebenarnya sederhana tapi cukup berat. Hmm, sebab logika tersederhannya, bukankah dalamnya lemari es itu dingin, sedangkan suhu ruangan lebih panas. Dan kita sudah sama-sama tahu, bahwa kalor akan mengalir dengan sendirinya dari temperatur tinggi ke temperatur rendah. Maka idealnya, dengan membuka pintu lemari es itu, otomatis panas di ruangan akan dapat terserap ke dalam lemari es. Ya, bisa dikatakan sebagai AC lah.
Tapi ternyata tidak. Jawabannya tentu saja tak sesederhana itu. Saya yang mendengar pertanyaan itu, dan mungkin teman-teman yang berada di kelas thermodinamika kala itu, pastinya akan berpikiran, jika ada sebuah pertanyaan diajukan oleh seorang doktor yang logika paling dangkal harusnya berjawab ‘iya’, hampir dapat dipastikan kalau jawabab sebenarnya adalah ‘tidak’. Hanya saja saya, dan teman-teman kala itu, belum punya argumentasi tentang kenapa jawaban untuk pertanyaan itu adalah ‘tidak’. Pastinya alasannya adalah sesuatu yang filosofis, yang baru bisa dijawab dengan baik oleh seseorang yang paham akan prinsip kerja lemari es.
Tak ada jawaban dari saya, sampai teman tadi di kemudian hari mengutarakan jawabannya. Tentu saja, sesuai dugaan awal, jawaban untuk pertanyaan tadi adalah ‘tidak’. Kenpa tidak? Ini lah kemudian alasan yang dikemukakan teman saya tadi; ‘sebab jika kita membuka pintu lemari es, maka menjadi kabur lah antara sistem dan lingkungan, tak jelas, sehingga menjadi kacau sistem refrigerasi di lemari es tersebut’. Bingung? He he...saya juga bingung.
Tapi untuk sedikit lebih jelasnya, cobalah lihat siklus pendinginan sederhana di lemari es seperti ada pada gambara di atas. Cairan pendingin, tarulah itu freon, yang saat itu berfase gas, akan dimampatkan oleh sebuah kompresor hingga tekan dan temperaturnya menjadi tinggi. Uap freon dengan tekanan dan temperatur tinggi ini kemudian memasuki sebuah alat yang dinamakan kondenser. Namanya kondenser, tentu saja alat ini berfungsi untuk mengembunkan uap. Begitu juga uap freon ini, akan diembunkan di kondenser ini. Pertanyaannya kemudian, jika kondenser itu adalah sebuah alat tempat terjadinya pengembunan, lalu apakah sebenarnya yang dipakai untuk menyerap panas yang ada pada uap freon itu sehingga terembunkan? Bila anda mencermati bagian belakang sebuah lemari es, anda akan tahu jawaban untuk pertanyaan ini. Iya, betul, udara luar kulkas lah yang dipakai untuk mendinginkan. Itu lah mengapa bila kita mendekatkan tangan di bagian belakang kulkas, akan terasa ada aliran udara yang hangat. Itu adalah udara yang baru saja mendinginkan uap freon.
Karena tidak terjadi penurunan tekanan, keluar dari kondensor tersebut, freon akan berfase cair dengan tekanan tinggi dan temperatur rendah. Selanjutnya cairan freon itu akan melewati sebuah expansion valve atau letdown valve dimana fungsinya, seperti namanya, untuk menurunkan tekanan freon sehingga akan terflashkan di dalam evaporator. Terflaskan di sini adalah suatu keadaan karena penurunan tekanan yang cukup tinggi secara drastis, maka freon akan menguap secara cepat di ruang evaporator yang tekanannya bisa mencapai vakum karena efek hisapan kompresor di depannya. Nah, karena terjadinya penguapan ini, maka diperlukan kalor untuk keterlaksanaannya. Semoga semua masih ingat, bahwa kalor yang dibutuhkan untuk merubah fase suatu zat, biasanya disebut dengan kalor laten, nilainya jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu, biasa disebut dengan kalor sensible. Kalor tersebut, yang digunakan untuk memflashkan freon di ruang evaporator, tak lain diserap dari ruangan dalam lemari es hingga ruangan itu menjadi dingin. Sebenarnya, penjelasan ini akan lebih lengkap jika saya dapat menemukan properties dari freon ini.
Maka setelah penjelasan di atas, semoga bisa menjawab kenapa pintu lemari es tak boleh dibuka. Sebab antara ruangan dalam lemari es dan lingkungan luar boleh dikatakan sebagai sistem dan lingkungan dalam pembahasan thermodinamika. Uadara luar, seperti dijelaskan di atas, fungsinya untuk menyerap panas pada freon. Sedangkan udara dalam lemari es, sebaliknya, justru panasnya diserap oleh freon. Maka jika antara udara dalam lemari es dan udara luar itu bercampur, tentu saja akan boleh dikatakan impas saja. Kalor yang diserap freon dari ruangan lemari es, akan dipansakan lagi oleh kalor yang diserap udara luar dari freon. Begitu seterusnya, tak selesai-selesai.
Belum mengerti? Kuliah saja di teknik Kimia. Saya yang sudah lulus saja belum juga benar-benar paham.
Selamat pagi
#270711
#di pinggiran raden saleh
#entah dapat wangsit dari mana kok tiba-tiba nulis beginian..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
54 comments:
jika anda bertahan menyelesaikan membaca ini, wah, salut!
#eh, jika ada yang kurang2 pas, monggo dibagi ilmunya
Aku selesai baca. Dan rasanya kayak baca rubrik Iptek di Intisari.
Kalau secara teori satu per satunya aku enggak ngerti, tapi secara garis besar aku paham.
wah, selamat-selamat....
iya, kalau nggak belajar tentang ilmu itu sulit untuk memahami teori2nya..
(angelan nulis ilmune dewe ternyata...ha ha)
Aku gak baca
Mumet....ini jg jadi pertanyaan anakku pas semua isi rumah sponge bob beku gara2 lupa nutup kulkas *mungkinkah pakai penjelasan ini buat anak 7 tahun?*
baca dengan seksama di awal, keliatannya seru, bahasanya ringan. Trus setelah gambar itu lgsg skimming hingga akhirnya baca paragraf terakhir. Ga suka fisika. Ga suka kimia. Wassalam aja deh :D
pusing bacanya... saya ngerti intinya aja : Kulkas itu pendingin untuk di dalamnya, bukan untuk ruangan. kalau digunakan bukan sesuai tujuannya, maka akan rusak.
sekian!
:)))
huhuhuhuhu....
saya kan mantan tekim hiks
hohoho takskip bagian sing rak takmudhengi, mas hehehe...
la wong bahasane tingkat dewa ngono... ceritane jangan2 ni copas saka tugas mas apa liyane ngono yo? wekekekeke
keluarga buah emang punya tipikal gaya baca yang sama rupanya...
hehehehe
tapi moco komen pertama, kan?
wah, pernah ada begitu kah di spongebob? ngasal tuh spongebobnya....
btw, banyak adegan2 di film yg terlihat sangat ilmiah tapi nyatanya itu nggak ilmiah sama sekali.. Pernah mmembaca ulasan ini saya
ha ha...iya, maunya kayak yang bisanya begitu... Nggak tahunya malah nerangin lengkap begitu...
maunya sih membahas tentang 'berbaur tapi tak bercampur'.. tapi kayake nggak nyambung
ya sudah, mas...jangan diterusin.. Nanti bisa2 saya harus bertanggung jawab kalau ada apa2
eh, kemarin sempat blang, ya? tekkim mana?
la, mantan tekkim kok ngene...
yeah...ngene2 Thermo ku minim enthuk AB, lo!
sok madhak2no! :p
keknya sempat juga deh,,,, mase lalinan ik yo hehehe...
tekim UNDIP angkatan 2007 langsung ke akuntansi STAN 2007 he
wis menguap dengan sendirinya sih mas...
ra taksinau meneh...
patah hati ceritane aku karo tekim huhuhu
oya harus dong... menunjukkan kekompakan wekeekekekeke
di tempatku kayake ada nak baru..undip 2006
kalo menguap itu tidak dengan sendirinya, pasti butuh kalor... ;p
ada kemungkinan sangat besar nggak kenal
la wong aku ing kono baru seminggu doang kok mas, langsung minggat ing STAN hehee
kalornya tuh dengan belajar akuntansi mas....
geto ceritane hehehehehe
kita itu sebaliknya.. dulu pas sdh diterima di Tekkim ITS, berharap agar STANnya nggak diterima... Kalo diterima alamat bakal disuruh milih STANnya he he
nggak suka...
membayangkan mas iqbal kuliah di STAN dan jadi akuntan,....
wekekekkekek ngekek cekikikan ae deh
kenapa? nggak pantes, ya??
sebenarnya ya mas....
mase secara fisik en logat, paaaaaaaaas banget deh jadi anak STAN hehehe.
coba tanya Heru aja hehehe
apa hubungannya logat sam STAN coba?
bocahe akeh jowone gt lo.
waduh, termodinamika, kuliah yang sudah lewat hampir 20 tahun yang lalu hihihi
Eh, mb ari teknik ya?
wah..berat ini....^_^
ntar kutanyain adekku lah... brgkali bisa mudeng nanti...
Kang, mengubah dudu merubah.
92 fisika, nerusin di elektro 99 hihi
eh, sebenarnya aku juga udah mikir ke arah sana.. gegara kalimat yg ini:
‘sebab jika kita membuka pintu lemari es, maka menjadi kabur lah antara sistem dan lingkungan, tak jelas, sehingga menjadi kacau sistem refrigerasi di lemari es tersebut’.
cuma trus kok yaa malah bahas mekanisme si kulkas. dengan ending yang aneh gitu..
betul betul..
kita memang harus menyeleksi mana bacaan yang perlu dan tidak :))
mm, kalo saya jawab bisa mendinginkan ruangan, gimana? :D
dengan syarat bagian belakang kulkasnya/yang mengeluarkan udara hangat ditaruh di jendela/pintu dan persis nutupin pintu (kayak ac kan :D). kalo masih ada sela2nya disekat aja pake insulator apa gitu, aluminium foil kek... kalo kurang dingin, temboknya bisa juga dilapis aluminium foil. :D
cmiiw.
roaming
hidup buah2an!!!
*halah
adeknya memang dimana? Tekkim? atau...
nerusin? S2 atau gimana mbak?
wah, keren nih mbak arie
endingnya aneh, ya... Aku maunya gitu, tapi kayake nggak ada korelasinya, deh...
tenang saja, aku punya banyak permasalahn teknik kimia ini yg ngantri untuk dituliskan :)
he he... Itu mah mengubah konfigurasi AC dari konfigurasi sebelumnya... Terbentuk lagi yang namnya sistem dan lingkungan.. Todak bercampur... Tapi dengan lemari es konvensional, dengan ruangan sebesar kamar saja, kayake nggak cukup untuk mendinginkan....
btw, mbaknya ini jurusan apa, ya?
mbayar berarti....
sbenernya secara keseluruhan agak kurang ngerti tapi secara garis besar sudah mengerti intinya. ilmu itu bukan hapalannya yang diperlukan tetapi pengamalan dari ilmu tersebut yang dibutuhkan.. maka dari itu, tidak ada cabang ilmu yang lebih atau kurang dibanding cabang ilmu yang lain, semua saling melengkapi... ^^b
umumnya begitu ya...secara garis besar paham...
ah, saya suka dosen yang menerangkan konsep dengan cerita maca begini
sbenernya penjelasannya lumayan.. tapi ditengah2 mulai rada mbulet, he3.. hmm? mungkin kalau gambarnya agak besar atau agak lebih jelas lebih membantu..
iya, nyari gambar yg lebih besar tadi belum nemu..
mau membantu? ;p
dari pernyataan di awal itu, harusnya penulis bisa mulai beranalogi. Tapi sayangnya penulis kebingungan sendiri. Hingga akhirnya mengarahkan pembaca untuk ikutan bingung. Ini yg aneh..
Emang sih agak kurang pas benar analoginya. Tapi bisa dipaksakan sedikit lah. Entah itu jadi satu atau dua kalimat. "Maka, jika Anda ingin menjaga agar isi di dalam kulkas tetap dingin, janganlah sering2 membukanya. Begitu pula dalam hal menjaga hati." :D
tergantung tujuannya mau turun berapa derajat :D kalau mau sedingin dalam kulkas jelas tidak bisa, tapi kalau cuman sederajat dua derajat, masak nggak bisa?
yang jelas bukan teknik kimia :D
kalau ditanya mau siy mau aja... masalahnya gak tau gambar seperti apa yang dicari, dari pada nanti tambah masalah lebih baik duduk disini... memperhatikan... dan membantu dengan doa... he2.. *kabuur..
jauh2 degh.... :d
adekku teknik mesin, tapi jadi teknisi pendingin (AC kulkas)..^_^
Post a Comment