Saya tengah menghabiskan santap malam ketika bocah kecil itu mengitari meja saya. Sesekali matanya melirik saya, dan sesekali pula saya membalas lirikannya. Segelas jus mangga yang saya letakkan di pinggiran meja kemudian saya khawatirkan. Entahlah, beberapa saat yang lalu bocah kecil itu sok akrab dengan menepuk punggung saya, maka hal-hal lain yang lebih dari sekedar menepuk boleh jadi akan terjadi. Membuat pikiran saya mengembara untuk mengandaikan sebuah kejadian.
Si bocah, tanpa sengaja menyentuh jus mangga, membuat isinya menumpahi meja dan menghilangkan kesempatan menikmati tegukannya buat saya. Si anak kemudian terbengong ketakutan, sebelum tangannya diraih secara kasar oleh si bapak yang duduk tak jauh dari kejadian. Memararahinya. Lalu saya, dengan sangat dramatis mengambil alih situasi, "sudahlah, pak! Jus mangga yang tertumpah akan dengan mudah dibersihkan, akan sangat gampang untuk diganti yang baru. Tapi hati seorang anak yang terluka akibat cara bapak memarahinya, akan sangat sulit untuk kembali sembuh"
Tapi itu tentu saja tak terjadi. Jus mangga itu masih anggun di tempatnya. Beberapa menit kemudian, bahkan telah tandas oleh sedotan saya.
itu saja. Semoga ini mengingatkan Anda pada sebuah hadist Rosulullah.
Si bocah, tanpa sengaja menyentuh jus mangga, membuat isinya menumpahi meja dan menghilangkan kesempatan menikmati tegukannya buat saya. Si anak kemudian terbengong ketakutan, sebelum tangannya diraih secara kasar oleh si bapak yang duduk tak jauh dari kejadian. Memararahinya. Lalu saya, dengan sangat dramatis mengambil alih situasi, "sudahlah, pak! Jus mangga yang tertumpah akan dengan mudah dibersihkan, akan sangat gampang untuk diganti yang baru. Tapi hati seorang anak yang terluka akibat cara bapak memarahinya, akan sangat sulit untuk kembali sembuh"
Tapi itu tentu saja tak terjadi. Jus mangga itu masih anggun di tempatnya. Beberapa menit kemudian, bahkan telah tandas oleh sedotan saya.
o0o
itu saja. Semoga ini mengingatkan Anda pada sebuah hadist Rosulullah.
37 comments:
Janganlah kamu marah, maka bagimu surga.
Hebat Mas Iqbal :)
betul ga ya? :D
ow, bisa juga itu... Tapi maksud saya yg berhubungan dengan anak2, mb..he he
ayo tebak lagi? :)
saya ndak tahu mas, beritahu saya ya nanti :)
begitu bunyinya ya mbak?
hadits yg dimaksud tu bayi yg kencing d gendongan Nabi kah?
Yey, pola pikir Iqbal pola pikir penulis. Kalau Stephen King menyebutnya sebagai rumus 'What If'.
Dan ya. Dimarahin ayah itu bikin luka, karena ayah enggak punya pelukan hangat seperti pelukan ibu.
Ak tau hadits-nya, tapi lupa
haditsnya apa, mas?
sudah terjawab, tuh...
ada yg lain!
wah! betul sekali.. super...
ha? iya kah? ada bakat berarti? he he....
hoo? seperti itu kah? jadi ingat tulisan dirimu yg ingin membunuh ayah iko...
konteksnya masih ingat kan?
jadi intinya waktu itu nabi menggendong putra seorang sahabat ketika bayi kecil itu kencing di gendongan nabi. Sahabat, orang tua si bayi, kemudian merenggutnya dengan tergesa2 si bayi dari gendongan nabi seraya minta maaf. Nabi, manusia mulia itu, tentu saja tak marah malah justru menegur sahabat itu...bahwa air kencing yang mengenai pakaian akan dengan mudah dihilangkan dengan dicuci, tapi luka hati/ kaget si anak karena renggutan tergesa itu tak akan mudah terhapuskan....
kirain jadi bapak2 yang marah :p
aku nggak bisa marah2 kok, di..ha ha
hehe, kalo ngomongin bapaknya dalam kondisi begitu gmana ya?
ini maksudnya apa ya, jeng fili?
bapaknya ga tambah marah, kalo dibilang begitu?
kalimatany g semenusuk itu sih kalo aslinya...ha ha
kalau diliat dari tingkat kekasaran si bapak, kayaknya dia tipe yang nggak akan suka diceramahin, apalagi di depan orang banyak, oleh orang asing.. hwhw.. bukan masalah apa yg diomongin, tapi penerimaan dia :D hwhw..
posisi saya kan bakalan menjadi lebih tinggi...karena si anak telah menumpahkan jus saya... nah, itu bakal jadi point penunjangnya
kapan2 dicoba ya :D
bagaiamana kalo dirimu yg menumpahkan jusnya? :)
aku kecil atau aku besar nih? ceritanya bsa macem2.. *lama2 jadi novel..
lo kan dirimu masih dalam pengawasan orag tua
???
:p
:D
kayake nggak nyandak blas istilah ik
Apa to, Bal? Bingung.
Bal, pengetahuan agama mu kene transfer sebagian akeh ning aku, gae bahan isi tulisan.
maksuda katakata 'aku kecil' itu nggak nyandak blas untuk disematkan di fili..begitu :D
maksude piye iki? transfer piye?...
lek hadits tentang iki garagara sudah baca beberapa buku parentng jad hafal... Serung muncul
paraah.. paraaahhh
maksudku kan, aku lagi berperan saat aku masih kecil atau sudah dewasa, kalau numpahin jus
kalo masih kecil, bapakku pasti minta maaf trus ga marahin aku di depan orang lain, mungkin juga gantiin jus
kalo aku dewasa, yo gari njaluk ngapura, trus genti jus'e.. gampang
#senyum2 mbaca komen fili#
>,< v
hihi
Post a Comment