Wednesday, May 13, 2009

Membuat Buku (buat keluarga besar TEKKIM ITS)

Assalamu’alaykum

(jika anda malas membaca awalan yg saya berikan, silahkan membaca tujuh paragraf terakhir)

Kawan,dalam papan tempel teman kontrakan saya dulu, tertulis sebuah kalimat singkat yang cukup mengena buat saya : “tulisan yang kabur lebih baik dari pada ingatan yang tajam”. Mmhh..saya yakin tak semuanya setuju dengan quote di atas. Tentunya masing-masing punya argumen tersendiri. Tak salah! Syah-syah saja. Karena itu hak individu-individu tersebut. Tapi, ijinkanlah saya untuk menyetujui quote di atas.

Dulu, waktu SMP, guru bahasa indonesia saya pernah berucap : “buta membaca, lumpuh menulis”. Empat kata itu beliau gunakan sebagai gambaran kondisi masyarakat kita. Tentang buruknya perkembangan dunia literasi kita. Saya pernah membaca di sebuah media (entah tahun berapa) kalau rata-rata masyarakat kita mengonsumsi buku sebanyak nol buku pertahun. Sebuah angka yang memperihatinkan. Sebuah kenyataan yang membuat saya memanggut-manggutka n kepala atas pernyataan berusia tahunan dari guru saya itu.

Lalu bagaimana dengan menulis? Kiranya setali tiga uang dengan membaca. Atau mungkin lebih parah. Sudah jamak kita lihat kalau seorang yang suka menulis pastilah ia seorang pembaca yang baik, tapi seorang pembaca yang baik tak serta merta seorang pecinta menulis. Formula ini tentu saja tak baku, tapi begitulah kenyataannya (bagi anda yang menyangkalnya dengan mengatakan kalau Andrea Hirata, novelis terkenal itu, bukanlah pembaca sastra yang baik, ingat, bukankah ia pelahap jurnal-jurnal ilmiah kelas akut?). Maka kesimpulan sederhananya adalah, jika level membaca masyarakat kita begitu buruk, maka level menulisnyapun sudah tentu di bawah buruk.

Disadari atau tidak, kenyataan di atas adalah kenyataan tentang kita. Atau kalau ada beberapa yang protes, maka itu adalah kenyataan sebagian besar dari kita. Tentunya tak bijak dengan hanya sekedar mengucapkan keprihatinan, apalagi sampai kemudian menyalahkan ini itu. Itu sama sekali tak menyelesaikan masalah. Marilah kita mencoba aktif. Marilah, kita perlahan menjadi bagian dari solusi. Dengan apa? Kalau boleh merekomendasikan, tentu saja dengan resep 3M-nya A AGym. Pastilah kita semuanya sudah tahu apa itu. Dan salah satu dari resep 3M itu, ya, marilah kita mulai dari diri kita. Ayolah membaca! Membaca buku-buku yang kita senangi saja dulu. Carilah buku-buku tipis yang tak membuat Anda keder untuk memulai membacanya. Anda bisa membacanya ketika menjelang tidur, atau waktu-waktu kosong, atau waktu-waktu antara. Jangan memaksakan diri untuk menyediakan waktu khusus dulu untuk aktivitas baru anda ini. Nanti, ketika anda mulai menyukai aktivitas baru ini, yang kemudian beranjak menjadi level membutuhkan kegiatan baru ini, Anda akan dengan suka hati menyediakan beberapa menit atau beberapa jam dari 24 jam hidup Anda perhari untuk mengunyah kaimat demi kalimat yang ada di buku tebal Anda itu. Percayalah!

Maka langkah selanjutnya adalah merekomendasikan. Rajinlah untuk merekomendasikan buku-buku terbaik yang pernah anda baca ke teman-teman Anda. Mungkin teman-teman kita akan jengkel dengan ocehan kita, tapi sungguh, dengan intonasi berbinar-binar kita kala menceritakan kedasyatan sebuah buku, mereka sebenarnya mencatatnya. Menyimpan dalam memorinya yang tiap saat bisa ia gali kembali. Maka kemudian jangan terkaget-kaget jika suatu hari teman Anda itu mengirimi Anda sebuah SMS : ‘eh, buku yang lo bilang dulu apa judulnya? Di gramed ada nggak ya?’.

Haaah… saya hanya bisa berteori. Tak semuanya mungkin mudah dilakukan. Tapi semuanya tentu saja bisa dilakukan. Oleh siapa saja. Sama halnya kegiatan berikut ini bisa dilakukan oleh siapa saja :MENULIS. Tak ada teorinya. Menulis sajalah. Menulis dari apa-apa yang kita ketahui. Menulis dari apa-apa yang kita senangi. Dan sesuatu yang paling kita ketahui, sekaligus kita senangi, agaknya tak lain dan tak bukan, itu adalah tentang kita. Tentang keseharian kita. Tentang hal-hal yang pernah kita jalani. Atau bahkan tentang pikiran-pikiran kita. (bagi yang masih bertanya-tanya apa manfaat menulis, silahkan dicari sendiri artikel-artikel yang membahas itu. InsyaAllah banyak)

Mmmhh…jika saya telah cukup memprovokasi anda, maka selanjutnya adalah aksi. Menyalurkan enrgi itu. Hal yang saya pakai sebagai judul tuisan ini. MEMBUAT BUKU. Ya, ide ini terlihat muluk, tapi tak mustahil. Sangat bisa. Oleh kita dan dari kita.

Masing-masing dari kita pasti telah menjalani prosesi Chemical Student Day. Tentu banyak sekali cerita yang tertinggal di masa-masa itu. Ada senang, kecewa, lelah, bersemangat, konyol, mengaharukan, serta kata-kata sifat lain yang menyertai. Akan sangat sayang kalau memori itu melapuk seiring dengan bertambahnya usia kita. Ah, maka alangkah bagusnya kalau itu kita rangkum menjadi sebentuk tulisan. Tak perlu panjang. Tak perlu mengikuti format baku yang ada. Tulislah dengan format apa saja. Bisa menjadi semacam cerpen, catatan hati, atau yang lain. Atau bisa ditulis dengan format chicken soup, seperti tulisan-tulisan yang ada di blog. Jika anda pernah membaca buku ‘one giga byte of love’, maka seperti itulah kiranya contoh tulisan itu. Tapi yang pasti jangan ditulis model artikel yang kaku.
Maka, agar ide ini tak sebatas wacana, jika anda telah selesai menuliskannya, kirimkanlah tulisan anda ke email saya iq_ballack @yahoo.com dengan subjek “pengalaman CSD (spasi) nama (spasi) angkatan”. Untuk sementara saya yang mengkoordinir program ini. Jika ada yang tertarik untuk bergbung, silahkan kontak saya. Saya yakin butuh tim untuk melaksanakan program ini.

Selanjutnya, tulisan-tulisan yang masuk tentu saja akan diseleksi. Sebab buku tentu saja memiliki keterbatasan halaman. Tulisan yang terpilih ada kemungkinan diedit di sana sini, tapi akan tetap diupayakan tidak merubah warna tulisan. Jadi, diharapkan nanti buku ini berisi tulisan tentang CSD dari berbagai sudut pandang, dari beraneka angkatan, serta dengan bermacam warna tulisan.

Lalu pertanyaannya, apakah ada yang berminat menerbitkan buku ini?? Jawabannya ada. Karena seperti yang saya sebutkan tadi bahwa buku ini adalah oleh dan dari kita, maka kita akan menerbitkannya sendiri. Alias indie. insyaAllah akan ada pihak yang bersedia untuk membiayainya. Sedangkan pemasarannya, akan kita pasarkan di kalangan kita sendiri. insyaAllah jumlah alumni kita banyak. Meski tak menutup kemungkinan kita titipkan di toko-toko buku. Kelak, dari penjualan buku ini, akan dialokasikan untuk kegiatan keTeknikKimiaan. Entah sebagai beasiswa atau yang lain. Atau bisa juga kita gunakan untuk pembiayaan program pembuatan buku lain.

Mari, mari, sukseskan program ini. Tentu saja yang pertama adalah dengan menuliskan pegalaman anda. Lalu kirimkan.