Wednesday, April 25, 2012

(catatan pernikahan); kalimat-kalimatmu dua bulan ini

“tahu nggak?”, demikian istri saya memulai. Saat itu saya sudah siap dengan motor terstarter, dan istri baru saja menyamankan diri duduk di boncengan. “salah satu yang masuk dalam daftar impianku adalah memiliki kebun sayur dan tanaman langka sendiri”

“Dan Allah mengabulkannya dengan memberikan seorang suami yang suka berkebun”, ucap saya melanjutkan.

Memang, bukan tanpa alasan kalimat itu tiba-tiba tercetus. Di stang motor, dalam wadah kresek, memang sedang tergantung kompos yang baru saja saya beli di toko pertanian terdekat. Rencana saya memang ingin segera mengisi polibag-polibag kosong yang tersisa di rumah dengan media tanam agar bisa segera ditanami dengan sayur-sayuran yang diingini. Dan kalimat itu, adalah respon dari istri ketika saya kabarkan tentang apa saya lakukan barusan. Saat membeli kompos, istri memang tidak ikut dan memilih menunggu di rumah oraang tuanya, mertua saya. Itu pun karena saya membeli kompos sekalian sholat di masjid.

“Tahu impian lainnya?”, demikian istri melanjutkan ketika motor sudah seratusan meter meninggalkan halaman rumah mertua. “Yang pertama menunaikan haji ke Baitullah, yang kedua memiliki suami ahli ilmu, ahli ibadah, dan ahli Qur’an”

Mendadak sunyi. Kalimat itu begitu berat di dengar. Sementara motor terus melaju.

***
“Aku bersyukur memiliki suami yang mendukungku untuk hidup sederhana”

Kali ini latar meluncurnya kalimat ini adalah di sebuah acara pernikahan. Ini adalah gelaran pernikahan pertama yang kita datangi berdua sejak resmi menjadi suami-istri, hingga terasa istimewa.

“biasanya kalau mau ke nikahan seringnya dikomentari ibu, ‘baju ini jelek;, ‘jangan pakai ini’, ‘pinjam punya ibu saja lebih bagus’ “

Kalau tidak sedang di keramaian, ah, ingin rasanya melabuhkan kepalanya dalam dada. Persoalan ini mulanya sederhana saja. Sebelumnya, ketika hendak berangkat, ketika istri sedang memilih memakai baju yang mana untuk dikenakan ke pernikahan itu, dengan mantap saya mengiyakan ketika ia menawarkan sebuah gamis coklat biasa yang boleh jadi sebelumnya dikomentari terus oleh ibunya.
***
“Yang aku butuhkan memang yang tegas begini, yang tidak peragu. Biasanya kalau ngajak teman untuk beli ini itu seringnya sama-sama plin-plan dan tak bisa mengambil keputusan; ‘terserah kamu’, ‘boleh’, serta yang sejenis”

Kali ini persoalannya lain. Hari sudah beranjak larut untuk waktu Bontang. Saat itu kami sedang berdiri di dekat motor dan memasang helm. Baru saja kami membeli HP untuk mengganti HP istri yang sudah terlalu jadul dan telah masuk taraf menjengkelkan. Dan seperti biasa, istri memang menjadi si pehati-hati yang penuh pertimbangan ketika membeli sesuatu. Saya, sebagaimana biasanya, menjadi si tak pikir panjang yang lebih banyak bilang ‘ya, sudah, ini juga bagus’.

***
25 April 2012, tepat dua bulan sudah usia pernikahan kami. Benar, taaruf itu sepanjang waktu. Proses mengenal kepribadian pasangan itu sepanjang usia. Akan ada banyak hal-hal baru yang terus kita temui dari pasangan kita yang boleh jadi tak kita bayangkan, atau bahkan tak kita inginkan. Baik-buruk, menyenangkan-menjengkelkan, menerbitkan senyum-mengundang gelengan kepala, semuanya adalah keniscayaan yang bakal kita temui sebab pasangan kita bukanlah sesosok malaikat dengan paket kebaikannya. Maka, saya bersyukur sekali ketika kalimat-kalimat di atas meluncur dari lisan istri. Sebab dengan begitu, saya berharap, ia sedang sibuk untuk mempermukaankan kebaikan-kebaikan suaminya yang boleh jadi hanya satu dua itu, dan menenggelamkan dalam-dalam keburukan-keburukannya. Semoga itu bentuk syukur, semoga itu bentuk rasa terima kasih atas nikmat. Karena janji Allah pasti benar, Ia akan menambah nikmat hambanya yang pandai bersyukur.


Kantor Hijau
25feb12-25apr12: Sayang, sudahkan kita mengerti, kenapa menikah disebut sebagai penggenap agama?

55 comments:

akuAi Semangka said...

hahay... aamiin aamiin.
moga sayurannya nanti gak dimakanin Macaca lagi :D

tun hidayah said...

kalo udah nikah gini2 terus ya catatannya..
:) peace

Sukma Danti said...

Wealah masih jd penganten bru neh..

Mega Trishuta Pathiassana said...

ecie...piwid2..
berarti Bang Iqbal termasuk bagian dari rahmat bagi istrinya..
aamiin..semoga terkabul semuanya, ya..

Heru Nugroho said...

heu...saya merasa kehilangan...

kehilangan kawan bujang di MP
#eh
#eaaa

Lina Komarudin said...

kata siapa...? masih ada mas catur..ayo..go go go semangat...
wah, sayur apa sjkah yg ditanam..

Heru Nugroho said...

ya mbak lin, maksudnya kehilangan satu orang bujang saja itu sudah kehilangan yang besar
*ngomongapasih

Salman Rafan Ghazi said...

*nyimak*

Nia Robie' said...

Kliatan penganten barunya ihihihi..

anas isnaeni said...

keknya perlu dicatet banget nih...

*serius nandain*

Diah Pitaloka said...

Harusnyah gini...
I: tau ga?
S: apa?
I: lu tuh sotoy :))

*kalo denger kalimat "tau ga?" langsung terngiang ledekan jaman SMA, hoho*

moga2 langgeng.. Terus saling menjaga perasaan *yang ini susah*, makin shalih shalihah dan sgera dapet momongan :D..

rifi zahra said...

:)

APRILLIA EKASARI said...

co cweeeeetttt

Evi Oktaviani said...

So sweet banget sih om....
Ditunggu catatan selanjutnya lah.... :)

tante ayu baca ini kah?

tintin syamsuddin said...

wah indahnya.. jadi saling mengenal pelanpelan..

al fajr "fajar" said...

cieh.. ahli ilmu ahli ibadah ahli qur'an.. =p

Catur Wahono said...

ini kenapa jadi ngomongin saya..hei....Gue masih ABG #eaaaa XD

Catur Wahono said...

ahahhahah.....pernah merasakan juga...rasanya sedih ditinggal hihihihi

Catur Wahono said...

belajar dsini xixixixi

suci nurani said...

subhaanallah..
keren

anas isnaeni said...

saya juga jelasnya ikutan...
pokoke catatan sang suami aka mas iqbal bakal ditunggu nih ..... yang tentang pernikahane lo hehehe

Catur Wahono said...

ini dia ni Jomblo asli XD

Kita kan ijo lumut ( ikatan jomblo lucu dan imut ) XD

anas isnaeni said...

Catur lo ya yang jadi pelopor dan perintisnya hohoho

Ar Rifa'ah said...

masyaAllah... baca ini jadi senyum-senyum sendiri.. Teriring doa; semoga berkah..semoga berkah.. semoga berkah... :)

NoviKhansa Utami said...

'mempermukaankan' maksudnya?

Ummu Gaza El Rahman said...

hihihi penganten baru, semoga berkah selalu

iqbal latif said...

hehe..padahal sudah kutunggu2 tapi nggak datang lagi dia, ay

iqbal latif said...

hehe..ute mau tema lain kah?

HayaNajma SPS said...

nanti, bisa dibikin buku ttg pernikahan nih mas :D

iqbal latif said...

maunya catatan yang apa lagi ya? :)

iqbal latif said...

haha..harus terus...
situ, kan, haruse lebih baru

iqbal latif said...

amin..amin..terimakasih ega

iqbal latif said...

makanya, cepetan... :p

#sdh bisa beli rumah kan? :)

iqbal latif said...

macam-macam.. Benihnya sih komplit

iqbal latif said...

jangan lupa sediakan kacang

iqbal latif said...

penganten dua bulan lebih tepatnya--

iqbal latif said...

segera ditunaikan! :p

iqbal latif said...

*nggak koment


amin doanya

iqbal latif said...

ada apa, rif?

iqbal latif said...

siapa yang manis? saya? hahaha

iqbal latif said...

hehe...
*pengen tetep produktif sebenare


istri sudah baca kayake... Soale di-share via FB linknya

tun hidayah said...

Ha, tidak sepenuhnya. Tentu saja saya menunggu kelanjutan catatan2 ini, senior :)

iqbal latif said...

iya, mbak...mengenal terusmenerus

iqbal latif said...

ah, fakajar komen bagian iki :p

iqbal latif said...

yg rajin ya? :)

iqbal latif said...

doakan ya?

iqbal latif said...

jangan senyum2 sendiri, rif..berbahaya :)

iqbal latif said...

membuat kosakata baru :)

mempermukaaankan itu maksudnya mengangkat sesuatu yg terasa tenggelam agar mudah terlihat (berada di permukaan)

iqbal latif said...

amin..makasih doanya, mbak

iqbal latif said...

mudah2an bisa semangat nulis terus

iqbal latif said...

hehe...

jangan pindah saluran kalo gitu ya?

al fajr "fajar" said...

sing paling "menarik" seka tulisan iki nggo aku ya iki =p

iqbal latif said...

hehe...

kapan2 tak buatkan seng menarik semua buat dirimu :p

Ar Rifa'ah said...

justru senyum sendiri itu lebih aman lho.. #mulaingaco
*salam sama istrinya yah, pak :)

iqbal latif said...

aman dari apa? :)

istri sedang ditinggal di Bontang