Tentu saja tak ada yang kebetulan. Itu sungguh-sungguh terencana.
Semuanya benar-benar terdesain:
Maka, saat kau tiba-tiba saja punya rasa membuncah tentang sosok rosul pasca memperoleh buku "Muhammad Lelaki penggenggam Hujan" -sebuah perasaan yang kau syukuri sekaligus rutuki. Rutuki karena kenapa tak dulu-dulu menyambangi- , membeli buku-buku shiroh lain dengan semangat, itu bukanlah sebuah yang begitu saja kala tiba-tiba di masjid dimana kau menunaikan lima waktumu, ba'da maghrib itu, imam masjid dengan merdu mengumumkan akan adanya kajian baru oleh ustadz lama tapi baru : sejenak bersama rosul. Hei, bukankah beberapa hari sebelum itu kau sempat memperbincangkan ustad yang dulu mengisi kajian tafsir itu. Memperbincangkan tentangnya yang pergi ke Mesir dan belum juga kembali. Dulu kau hanya beberapa kali bertemu. Kau suka caranya membagi ilmu.
Semuanya benar-benar terprogram:
Maka suatu saat itu, di suatu waktu saat kau merasa punya banyak pertanyaan tentang banyak hal, tentang problematika hidup yang membelit pikiranmu, lalu ketika kau melaksanakan tilawah rutinanmu, memulai dari ayat lanjutan dari ayat terakhir bacaanmu, kau kemudian menemukan sebuah pembahasan yang sama persis dengan 'pengganggu' pikiranmu itu, hei, itu memang skenarionya. Kau bahkan harusnya menyempatkan banyak waktu untuk menemukan tiap hal dari potongan hidup ini, di kitab 30 juz itu.
Semuanya benar-benar tergariskan:
Maka saat kau harus membuat sebuah keputusan, dari sebuah pilihan atau pencarian, petang itu, bukanlah sebuah keisenganlah yang menyebabkan kau tetap memilih bertahan pasca sholat maghrib itu -bertolak belakang dengan petang pekan-pekan lalu- dan memilih memojok untuk sejenak mentausiyahi ruhanimu dengan kalam ilahi -bukankah jarang-jarang kau membawa mushaf kecilmu?-. Sebab, saat itulah, ternyata kajian pekanan itu membahas sebuah hal yang sebenarnya menjadi jawaban atas apa yang ada di dirimu : sholat istikhoroh.
Lalu, masihkah kau menyangkal?
.::Maafkan kami yang bodoh, ya Allah! Maafkan kami! Bimbing kami selalu ke petunjuk itu!::.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
15 comments:
aku belum baca muhammad bal..
tapi sudah punya, kan???
Maka, jika demikian, kita harus pandai dalam menangkap hikmah dibalik kebetulan yang tak kebetulan itu. Begitu kah?
*ehm,, jadi apa jawaban atas istiqorohmu, om? :D
sepertinya betul begitu, ai.. ;)
* g tw tuh, apa si 'kau'nya sudah nglakuin apa g...sudah dapat menangkap jawaban apa nggak.. :D
Lg diangkot. Ga bs konsent bcnya. Ntar mampir lg.
Oh, iya betul. Ini tentang si 'kau', bukan tentang om jauh :D
btw, baru ngeh, ini tulisan yang cukup singkat. Hoho..
kira2 sopir angkotnya curhat lagi nggak ya?? he he
tulisan yang langsung ditulis di note FB langsung...(-bkn di HP kayak ai-)
Lg ga mood dengar curhat Mas.. Jd muka udah duluan ketekuk sblm dicurhatin.
really like this
@bundananda...karena panas2nya kah?? :)
@mb sintha...sama!!
Yaaa krn Smd lg puanazz.. :))
tiap hari menemukan barang hilang ^_^
menemukan barang ilang??
iya, hikmah kan barang yang hilang milik seorang muslim ^_^, y nggak y?
sfs
Post a Comment