Friday, April 4, 2008

HAFALAN SHALAT DELISA

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Tere Liye
Buku ini sudah lumayan lama dan sudah banyak yang menulis resensinya, silahkan di search saja di mp pasti akan banyak sekali yang meresensinya. Apalagi kalau di googling, pasti lebih banyak.

Saya membeli novel ini tanpa sengaja. Ceritanya sekitar setahunan yang lalu. Saat itu sebelum pulang ke kampung halaman, saya sempatkan dulu untuk mampir ke Toga Mas DTC. Setelah Cuma keliling saja melihat-lihat buku yang berjajar di rak, mata saya kemudian tertumbuk pada sebuah buku bergambar anak kecil memakai mukenah. Judulnya kelihatan menarik. Dan ketika saya lihat-lihat yang memberi komentar juga bukanlah orang sembarangan.

Mungkin saya sudah jodoh kali dengan novel ini . Saya langsung beli saja. Tak perlu menunggu lama. Inilah novel pertama yang saya beli, yang selanjutnya membuat saya ketagian membeli buku-buku sejenis.

Saya mulai membaca novel ini ketika sedang berada di bus saat perjalanan pulang. Saaat itu saya senyum-senyum sendiri membaca tingkah Delisa saat dibangunkan kakaknya untuk sholat subuh. Sesampai di rumah, saya cuma sebentar saja melanjutkan membaca karena memang sudah sangat capek dan mengantuk kala itu. Saya baru melanjutkan membaca habis sholat subuh. Suasana mendukung sekali kala itu. Masih sepi. Saya membacanya di ruang tamu sendirian. Saat itulah saya tak bias membendung air mata saya yang deras mengalir. Uigh bagaimana bisa seorang Delisha yang masih enam tahun bisa mengucapkan kalimat seindah itu.”Delisa…D-e-l-i-s-a cinta Ummi… Delisa karena Allah”, kalimat itulah yang membuat saya tergugu lama, mata basah, dan hidung meleleh. Saya bahkan harus menghentikan sejenak membaca novel itu karena emosi saya begitu meluap-luap. Seperti diaduk-aduk.Entah apa jadinya kalau saya paksakan. Mungkin saya bisa teriak histeris.

Membaca novel ini tak pernah sekalipun saya merasa bosan. Setiap halamannya mengajak kita untuk selalu merenung, trenyuh, atau bahkan berintrospeksi diri (selain mengajak kita sesenggukan tentunya). Salah satu yang beda dari novel ini adalah catatan-catatan kaki dari penulisnya yang cukup mengena.

Hanya satu kekurangan novel ini kenapa kok hanya 248 halaman (*he..he..he..*), seperti tak rela saja kehilangan wajah ceria Delisa ketika memasuki lembar-lembar terakhir. Ada yang terasa menghilang.

Pokoknya bagus sekali deh. Saya rekomendasikan kepada semuanya untuk membeli, tak hanya meminjam. Karena selain isinya yang memang bagus tadi, novel ini tak membosankan juga untuk kita baca berulang-ulang.

18 comments:

luluk qurrota said...

saya ga bisa nahan nagis waktu baca buku ini... Subhanallah, banyak belajar dari delisa kecil...

iqbal latif said...

yup. bisa bengkak emang tu mata

saiful karim said...

good ever

Rifki Sya'bani said...

saya pun bercucuran air mata ketika membacanya.
terbayang langsung Aceh tanah yang kini jadi kampung halaman kami juga sekeluarga...

sangat menyentuh!

iqbal latif said...

yup, pokoknya beli buku ini jadi rugi, g malah seneng malah sedih, mbuat orang nangis.

he..he..he

AdiT ^__^ said...

saya belum dapet kesempatan baca nih, tapi liat komen temen2 jadi pengen baca..
berapa sih harganya..?

iqbal latif said...

coba baca.
kalo mw beli tunggu aja edisi revisiannya, kata penulisnya mw diterbitkan edisi revisi plus re-cover.

AdiT ^__^ said...

emang kenal ya sama penulisnya? hebet euy jaringannya.

syukron ya akh iqbal infonya.

iqbal latif said...

wah, kenal sih nggak. cuma baca di blognya. mp-nya tuh darwisdarwis.mp.com

Haya Najma said...

setuju!! ini novel pertama dari sekian banyak novel yg pernah sy bc, yg bikin nangis bkn hnya sekali, hihihi, jd malu deh..

iqbal latif said...

he..he..bener banget, pokoknya penulisnya tuh jahat banget bikin nangis banyak orang

sari sholihah said...

yup... setuju... bukunya mengharukan, apalagi pas endingnya... hiks3x
secara saya pernah tinggal gak jauh dari ulhelee...
daleem bangetz...

iqbal latif said...

iyah..bener
ulhelee???

sari sholihah said...

kecamatan yang paling parah kena tsunami...
semua rata kecuali satu mesjid..
kemarin saya tinggal gak jauh dari kapal apung PLN yang terseret tsunami

ladies me said...

Assalamu'alaikum,setelah baca review dari mas iqbal aku jadi tertarik untuk membeli novel tersebut..ternyata ceritanya emang bagus bangett....aku mpe gak bisa nahan yang namanya airmata,hiks....TOP BGT pokoknya dahhh

iqbal latif said...

wah udah beli jadinya yah....
selamet!! Pantas dikoleksi emang bukunya
salam kenal fallingme

Inna Putri said...

penulis fav saya. :D

iqbal latif said...

sdh punya yg terbaru??