Ramadhan datang lagi, Pak! Dan aku menyambutnya dengan suka. Masih saja jauh darimu dan aku mengagendakan sebuah kegiatan harian sebagai pengisinya : tarawih keliling. Ramadhan-ramadhan lalu aku sebenarnya telah menginginkannya. Ingin yang tak pernah terlaksana. Tapi ramadhan ini, Pak, aku benar-benar ingin menuntaskan keinginan itu.
Secara kasar, aku telah membuat gambaran masjid-masjid yang bakal aku kunjungi. Mulai dari masjid kompleks perusahaanku, masjid kompleks perusahaan tetangga, juga masjid-masjid di kota, masjid-masjid yang jauh. Menyenangkan sepertinya. Bertemu orang-orang yang baru di tiap harinya. Bentuk masjid yang beda. Bau yang beda. Mungkin, juga dengan kegerahan yang beda. Tapi, Pak, mendadak aku disergap ngilu, tak ada surau dekat rumah kita masuk dalam daftarku.
Maafkan anakmu, Pak. Bahkan ramadhan ini lagi-lagi anakmu tak bisa membersamai puasamu. Bapak telah menua, dan aku tahu kulit perut itu semakin menempel, semakin tipis saja bila kupandang saat kau menyampingiku. Dan apa jadinya jika aku melihatnya saat kau menjalani puasamu. Tapi tetap saja, Pak, tak perlu kukonfirmasi, bapak pasti kuat menjalani sebulan puasa ini. Sebab Bapak percaya, bahwa jika jiwa itu telah berkehendak, maka badan tak akan kuasa untuk menolak.
Selamat menyambut ramadhan, Pak. Berbahagialah menyambut tamu agung kita. Persembahan terindah Allah di tiap tahunnya. Aku mencintaimu, karena Allah.
9 comments:
pertamax
6600 sekarang per liter
Aq juga cinta bapak. Dia, pahlawanku.
pahlawan yang nganterin ke mana-mana ya?? :)
wah, sisakan hari terakhir tarawih di surau dekat rumah dong :)
Pak, anakmu juga suka berburu ta'jil neh.. Haha!
Hehe, iya. Tau aja :D
sayang sekali (lagi2) g pulang
berburu ta'jil di gadis kecil penjual kolak :)
Post a Comment