Thursday, October 6, 2011

bookaholic : september '11

Barangkali memang benar, atas setiap pergantian waktu, tak ada yang lebih disesali manusia selain sebuah kesia-siaan. Tentang menit yang begitu saja menjelma jam. Tentang hari yang merangkai pekan. Tentang pekan satu yang berganti pekan berikutnya. Tentang, ah, tiba-tiba bulan telah sampai di angka dua belasnya.

Pada hakikatnya manusia menginginkan kerja-kerja besar. Ingin benar melalui hari dengan kepadatan aktivitas yang begitu hebat. Hingga, di tiap kali perguliran waktu, ada perasaan terluka kala menyadari tak benar-benar bermanfaat apa yang telah dilakukan diri.

Kesadaran. Aha, memang tetap saja ini lah yang menjadi penting. Kesadaran akan kemampuan diri yang sebenarnya bisa lebih dari apa yang bisa dicapai di sebelum-sebelumnya, adalah bahan bakar berdaya dorong tinggi yang akan memantik peningkatan di kesempatan berikutnya. Kesadaran, bahwa yang telah lalu, hanyalah catatan ketakoptimalan-ketakoptimalan, adalah modal dasar untuk berstrategi agar itu tak kembali terjadi di kesempatan yang akan datang.

Maka beruntunglah orang-orang yang rajin menghisab dirinya sendiri. Semakin sering semakin baik. Semakin dalam interval waktu yang sempit semakin disarankan. Sebab, dengan begitu, harusnya kesadaran pun akan lebih cepat muncul. Hingga upaya-upaya perbaikan itu pun akan lebih cepat pula dirancang.

Termasuk masalah perolehan membaca tiap bulannya ini. Pada mulanya memang hanyalah untuk keperluan postingan. Atau bahkan ikut-ikutan. Tapi dengan berjalannya waktu, ternyata ini benar-benar menjadi sarana yang efektif untuk mengetahui tentang apakah bulan ini lebih baik dari bulan sebelumnya. Tentang apakah bulan ini cukup banyak yang dibaca sebab kesempatannya yang sebenarnya lebih terbuka. Atau, tentang kenyatan jumlah bacaan yang sebegitu-begitu saja –maka perlu strategi lebih untuk membuatnya berbeda.

Baiklah, ini mungkin pengantar yang tak biasa untuk laporan bacaan di tiap bulannya. Tanpa panjang kata, berikut buku yang terbaca di september ini:

•Think Dinar. Hmmm..sebenarnya ada judul lanjutannya, tapi saya lupa. Bahkan pengarangnya pun saya tak hafal dengan pasti. Untuk membukanya di Goodreads, terlalu menguras emosi sebab jaringan yang tak memberi keleluasaan. Tapi ini buku bagus. Buku yang cukup banyak memberi saya gambaran. Tentang kerapuhan uang kertas. Tentang kedasyatan logam mulia.

•Yang Galau Yang Meracau: Fahd Djibran. Entah, apakah saya sudah terlalu jenuh dengan model tulisan fahd yang seperti ini, ataukah karena memang tulisannya tidak semenarik sebelumnya, yang pasti saya tidak mampu menikmati buku ini senikmat ketika membaca ‘Curhat Setan’ ataupun “A Cat in my Eyes”. Tapi, lewat buku ini, saya belajar tentang sebuah cara penyampaian gagasan dengan model lain. Dan sepertinya sudah saya gunakan di beberapa postingan.
•Jendela Cinta. Ini adalah buku kumcer keroyokan yagn hasil penjualannya didonasikan buat korban tsunami Aceh. Bila Anda pernah membaca qn saya tentang buku ringan itu, maka buku ini lah yang saya maksud. Sebab memang cerpen di buku ini kebanyakan memang terasa ringan, hingga seolah nyemil saja di antara buku-buku yang lain.
Baik, itu saja. Bagi Anda yang bertanya tentang buku apa yang saya baca, maka jawabannya adalah ini; Living Islamnya Herry Nurdi.

Salam buku! Selamat menghisab diri.

17 comments:

anas isnaeni said...

maca sik

anas isnaeni said...

hmmm... living Islam pak Herry Nurdi? keknya bakal jadi list hunting nih

desi puspitasari said...

Pembukaane dawaaaa..

Kalau aku ngitung hisab(?)nya bukan dari kuantitas buku atau bacaan (soale bentuk fisik bacaanku ga melulu buku), sih. Tapi kualitas.

iqbal latif said...

@nanazh...sip. Silakan dihunting hutan2 tdkat
@mlmbln...iya, kualitas jg penting.. Lbh pntng mungkn

tun hidayah said...

Living islam herry nurdi..
Bagus ya?
Kmrn udah mw diklik. Tp ga jadi...

iqbal latif said...

Tlsan2 singkat. Kalo saya, sih, suka...

iqbal latif said...

Tlsan2 singkat. Kalo saya, sih, suka...

rahmah ... said...

A cat in my eyes bukunya siapa bal? Tentang apa? *males nyari* :p

Salman Rafan Ghazi said...

Think dinar zaim saidi udu?

HendraWibawa WangsaWidjaja said...

hanya tiga buku, ya ...
tidak lima seperti bulan sebelumnya ...

akuAi Semangka said...

jadi pengantarnya ini pembenaran atau penyadaran diri? :D

HayaNajma SPS said...

>,< hm

fauziyyah arimi said...

living islam itu baguss ^^b
inget sosok ust. herry nurdinya jg jd pemberat kesukaan saya sama buku itu.
buku yang, tulisan2nya menggerus kesadaran.
bacaan buku september kmarn.
tinggal bikin postingan reading activities nih.
smg bsk bs nyusul postingnya.

iqbal latif said...

@kakrahmah...kalo bc dg seksama pasti bs merangkainya, deh! Fahd djibran jg..
@topan...bukan! Ada kurniawannya gt. Terbitan asma nadia pub.

iqbal latif said...

@kanghendra...bln agusts mlh g ada yg dbc, kang! Haha
@ai..menurutmu?
@berber...he?
@ziyy...dan sepertinya sy mbeli bk it karena rekmendasi anda. Hehe

akuAi Semangka said...

Awalnya pembenaran, lalu penyadaran. Hoho.. Bener ga?

iqbal latif said...

mmm.. nggak juga, sih.. Jadi, pengennya, ada sesuatu lain yang bisa disampaikan selain 'sekadar' laporan buku yang terbac... Mumpung punya energi untuk itu.. he he