Monday, October 31, 2011

(catatan perjalanan) : samsung es75

“jodohnya membaca adalah menuis, jodohnya traveling adalah fotografi”

Sudah jauh-jauh hari sebenarnya saya pingin punya kamera. Tidak muluk-muluk kamera SLR, sih, toh saya masih amatiran. Cukup kamera saku dengan kualitas yang lumayan. Ada yang kurang saja ketika jalan-jalan, nemu sesuatu yang menarik untuk diabadikan dalam bentuk gambar, eh, ternyata tak punya kamera. Keinginan itu, semakin memuncak kala saya tahu, kamera teman serumah saya, yang biasanya saya sabotase untuk dibawa pergi-pergi, tak lagi ada di tangannya karena diminta ayahnya.

Maka kemudian saya sedikit galau dengan berburu kamera ini via internet. Bayangkan, mana bisa pergi ke sebuah pulau yang begitu indah kala dilihat dalam album foto di internet, tanpa dilengkapi dengan kamera yang bisa digunakan untuk mengabadikan hal yang sama seperti yang saya lihat tersebut. Maka saya kemudian mencari-cari info tentang standar kebagusan sebuah kamera saku, mencari-cari juga peringkat kamera saku ini dari berbagai versi, sampai bertanya langsung kepada teman yang kebetulan menggeluti dunia fotografi. Saya juga mencari-cari kamera ini dari situs penjualan barang jenis ini, bhinneka.com. Sempat terpikirkan untuk membeli saja via internet mengingat tak ada waktu lagi untuk beli via off line –di Bontang, tak terlalu leluasa beli barang sejenis ini. Tapi kemudian saya ragu, apa iya nanti barangnya bakalan sampai di rumah ketika saya belum berangkat ke Jawa. Kalau tidak, bakalan berantakan lah semuanya. Terpikirkan juga sebenarnya untuk mengirimkan kamera pembelian itu ke alamat teman di Jogja yang akan jadi rekan perjalanan ke Karimun Jawa. Pastinya bakalan lebih cepat dan kemungkinan untuk tak sampai ketika kami akan berangkat semakin mengecil. Namun lagi-lagi saya urungkan niat itu.

“Ada, di Jogja Tronik. Letaknya juga nggak jauh dari Jogokariyan”, jawaban ini lah yang setidaknya menenangkan saya masalah kamera ini. Kalimat tersebut adalah jawaban dari calon rekan perjalanan asal jogja atas pertanyaan saya apakah di jogja ada pusat penjualan kamera ini. Sebenarnya, sebelumnya juga, saya sudah menanyai dua calon rekan perjalanan saya apakah mereka berdua punya kamera digital. Keduanya menjawab iya, tapi saya kok merasa tak enak saja kalau tak membawa sendiri –ketakenakan yang di kemudian hari ternyata saya sadari tepat adanya 

Samsung ES75, itulah kemudian kamera yang saya dapat. Bukan atas rekomendasi seorang teman,bukan pula atas pengetahuan saya tentang kebagusan kamera, tapi hanya atas tanya jawab saya dengan si penjual kamera. Keputusan yang semoga saja tak terlalu buruk.

Bersenjata kamera baru itulah kemudian saya menjalani 4 hari 3 malam di karimun jawa. Tanpa bekal ilmu fotografi yang mumpuni, tanpa daasar pengalaman memotret yang kerap—sebab ini lah kali pertama saya punya kamera. Hanya bermodalkan ilmu sepertinya; sepertinya dalam sudut ini bagus, sepertinya kalo sambil tengkurap motonya oke, sepertinya momen ini bagus kalau diabadikan, sepertinya, sepertinya, dan sepertinya. Mungkin ternyata hasilnya ada yang jelek, lebih banyak yang biasa saja, tapi yang Alhamdulillah banget, ada beberapa di antaranya masuk kategori bagus—setidaknya menurutku dan orang-orang yang sudah melihatnya.

Begitulah, memiliki kamera, membuat yang terlintas tiap kali melihat sesuatu yang menarik adalah ini; ‘ah, kayake kalau diabadikan foto bagus, nih!’. Bagus juga, sih, minimal menurut saya. Sebab hal itu membuat kita lebih respek ke keadaan sekitar, lebih ‘memandang’ sekitaran. Bila dulu yang sering terpikir adalah ini, ‘ah, bagus juga kalau ditulis, nih!’, maka setidaknya kali ini memiliki pesaing dalam percaturan percikan-percikan pemikiran yang mengeremuni saya.

Terakhir, sebelum renik-renik perjalanan ini mesti diakhiri, jika anda merencanakan membawa kamera selama perjalanan, apalagi kamera yang cukup bagus, pesan moralnya adalah, pilihlah rekan perjalanan yang tidak terlalu hobi difoto. Jika tidak, niscaya kesempatan anda memfoto hal-hal menarik disekitaran, bakal tersita banyak untuk memenuhi keinginan-keinginan tak terbendung mereka. Percayalah! Sebab saya sudah mengalaminya .





(mungkin masih bersambung. Semakin menuju kembali ke Bontang)

81 comments:

samsiah iah said...

soal ini, betul... waktu jadi banyak tersita hanya utk memotret mereka dalam berbagai gaya..hiks.. *narsis kumat*

siplah... berarti nanti tulisannya udah ada tambahan gambarnya ya ^_^

Sukma Danti said...

-___-"

Sukma Danti said...

-___-

jadi kamu menyesal ya? :p

tun hidayah said...

Wkwk..
Setuju dg closingnya..
Apalagi sy gak terlalu suka dg objek jepret manusia.

Beberapa bulan lalu sy jg beli kamera online. Tanpa bekal pengetahuan. Amatir saja. Sedikit mengecewakan memang.

Tapi ya sebenarnya, kamera hanya alat. Bagus atw tidak, tergantung kelihaian fotografernya (preet.. )

iqbal latif said...

he he... (saya nggak ingin komentar temtang ini, nanti dipleroki 2 id yang sudah saya umumkan di postingan sebelumnya)

maskudnya 'nanti tulisannya udah ada tambahan gambarnya' apa ya? apa karena sudah di Bontang? justru kalau sudah di Bontang bakalan tak terlalu banyak waktu untuk menulis :)

iqbal latif said...

@keluargabahgia...he he.. Aku justru khawatir dirimu menyesal telah ke karjaw melihat ekspresi selama naik KMP muria

@Utewae...mengecewakannya gimana?tidak sesuai antara harga dan baraang atau ternyata speknya nggak bagus? atau? iya, memang faktor yg moto lebih dominan....

samsiah iah said...

yah, kemarin kan ada tulisan tentang masjid jogokariyan, tapi gak ada gambar masjidnya.... nah tulisan berikutnya bisa ditambah fotonya sekaligus kan? jadi tambah menarik.. gak sekedar membayangkan :)

Sukma Danti said...

eng... *mandeng ngisor*

akuAi Semangka said...

galau, alhamdulillah banget, .... ahaha. kosakatamu sudah banyak kemajuan, om! :D

iqbal latif said...

@iansunshine....mungkin kalau sudah dapat koneksi internet yg bagus, akan saya tambahi dengan foto2
@kbahgia...nggak ada recehannya yg jatuh, kan? :)

iqbal latif said...

@akuai..ha ha.. Itu pertanda baik atau buruk, ai?

rahmah ... said...

Wah ada yg punya kamera baru rupanya, uhuy :)

akuAi Semangka said...

membuat tulisan ini jadi lebih gaul. sedikit.

tun hidayah said...

Ternyata kamera yg sy beli pake batre sejenis A2 biasa.. Jd rechargeable battery, bukan litium. Kan mesti beli desktop baterai. Trus ternyata itu blm termasuk external storagenya.

Udah gt beli mmc nya salah yg micro sd, jelas lah salah. Mesti beli adapternya. Abis gt, adapternya lock, sampe stres ngilangin write protected nya. Haha, niatnya beli kamera online gegara males keluar. E, malah mesti ribet lg nyari pernik2nya.. -,-'

harganya jg jatuhnya jd lebih mahal drpda yg kualifikasinya lebih bagus. Haha, cerita panjg lebar.

iqbal latif said...

@kakrahmah..mw difoto kah? :p
@akuai...he he..memang selama ini aku kurang gaul, ya? :)

iqbal latif said...

@utewae..haduh, ribet banget.. Kayake kurang teliti waktu beinya, tuh Mungkin karena kurang paham perkameraan itu jadinya tak tahu apa saja yang mesti ditanyakan terkait kelengkapan sebuah kamera..he he

-- Fathîa™ -- said...

kata andalanku nih :p

iqbal latif said...

kayake fathia sdh lama g nulis qn tentang kata ini :p

desi puspitasari said...

setelah bertemu denganku... biasalaaah...aku kan anak gawhool *sibak jilbab

rifi zahra said...

hahaha...endingnya lucu :)

iqbal latif said...

@malambulanbiru..ha ha. Dan membuat tulisan gaul, jauh lebih cepat ;0
@rifzahra....siapa yg lucu, rif?

akuAi Semangka said...

wah, mba des hebat! ^^b
mau dong mba diajarin gawhool jugaaaaa.. hihi.

rifi zahra said...

si ending, mas.

iqbal latif said...

@ai..pastikan kalau janjian ketemu, dirimu nggak bawa kamera :)
@rifi...hehe. memang kocak, tuh, si bocah

fauziyyah arimi said...

iya bgt closingnya, ngga asik bw tmn yg sadar kamera :p
jd inget kmrn megang dslr tp ujung2nya hasilnya biasa ae, emg krg ilmu utakatik settingan dslr.

lanjutn aja masnya, kadung menikmati catatan renik2 pjlnn ini. nice post^^

antung apriana said...

Fotonya bagus2 kok

desi puspitasari said...

jadinya malah saling menjatuhkan. :)

enjoy the 'whole' trip, not only the destination.

fauziyyah arimi said...

no offense mb-nya :-)

desi puspitasari said...

haha.. endaaak apa-apa. bener. :))

iqbal latif said...

@faraziyya...hoho..Aduh, closingnya itu buat lucu-lucuan saja, kok, sebenare. Kok malah banyak komen serius masalah itu ya...

masalah ngelanjutin? mmm..semoga saja bisa. Di rumah ini saya kok pekerjaannya di depan laptop melulu..nulis.nulis..dan ngenet. Mumpung leleuasa

@ayanapunya...jangan husnudzon dulu. Tak semuanya jepretan saya :)

@malambulanbiru...adakah yg mampu menjatuhkan dirimu? :p

desi puspitasari said...

sini sini main sini:

http://malambulanbiru.multiply.com/photos/album/119

http://malambulanbiru.multiply.com/photos/album/120

:)

NoviKhansa Utami said...

ada tips lain soal jalan2 n kamera, jauhilah orang yang suka bawa kamera juga, tapi senang difoto pakai kameranya, karena kamu akan disibukkan untuk dimintai tolong motoin dia :D dan saya pernah mengalami itu, hehe dan beliau terang2an mnjadikan saya tukang fotonya *tepokjidat*
aku kalau jalan sama sepupu, sama2 bawa kamera. Kalau batre abis, saling gantian pake kamera, trus, nanti begitu selesai jalan2, kami saling copas isi kamera. :D

Mega Trishuta Pathiassana said...

ah, can't to see jepara..
karimun jawa, i'm coming (lho?!)

rahmah ... said...

idih..malah curhat dimari, hahaha..

iqbal latif said...

@ayyesakhn,..hehe. Sdh darimana saja?
@kakrahma...begitulah! Kayake lapak ini nyaman buat curcol :)

iqbal latif said...

@ayyesakhn,..hehe. Sdh darimana saja?
@kakrahma...begitulah! Kayake lapak ini nyaman buat curcol :)

tintin syamsuddin said...

semoga bisa punya gambar dalam kemanapun langkah kakinya.. foto yang indah adalah foto yang punya hati dan bercerita.. ga perlu deh bagusbagus ato angle bagus ato cahaya bagus.. tapi bisa bercerita..

iqbal latif said...

Hehe. Kayake perlu memotret halaman sebuah novel, biar bisa bercerita :p

Mega Trishuta Pathiassana said...

jadwalnya mundur ini..
Insya Allah pekan ini akan menuju 6 pulau di Kep.Seribu..

antung apriana said...

Berarti tempatnya yg bagus :p

iqbal latif said...

Wah, target sy ingn ke kepulauan seribu. Smga ada pjalanan dinas ke jakarta...hehe..

iqbal latif said...

Wah, target sy ingn ke kepulauan seribu. Smga ada pjalanan dinas ke jakarta...hehe..

al fajr "fajar" said...

siji sakjane sing aku gumun

kalian wong telu ki jowo kabeh to?

wis dolan wong telu koq yo teettteeeepp komen2ane nggo boso londo..
hahahaha...
*OOT

desi puspitasari said...

Demi menjaga perasaanmu, Mas.

al fajr "fajar" said...

duh..

makin cintaa.. #eaaaa

HendraWibawa WangsaWidjaja said...

betul juga, ya ... he he he ...
kalau pembaca dan penulis, siapa jodohnya, ya? kalau pengelana? he he he ...

al fajr "fajar" said...

pathfinder ya Bang?

eaaa.. ihiirr
bau2nya bakalan dapet undangan dari Bandung nih.. ehemmmm

NoviKhansa Utami said...

*tepokjidat rahmah*

HendraWibawa WangsaWidjaja said...

ha ha ha ...
Fajar ada-ada saja ... he he he ...
*mlipir malu-malu ...

rifi zahra said...

pocket camera tuh sebenernya istimewa lho, mas :)

iqbal latif said...

gumun piye, jar?
aneh-aneh wae :)


#btw, kemarin kita kalo ngobrol nganggo boso opo, yo? kok rodo2 ali aku

iqbal latif said...

jodohnya editor (lo?)

kalo bang hendra jodohnya (si)apa? :p

iqbal latif said...

istimewanya dimana, fi?


#sedang sadar manggilnya harus 'fi'

iqbal latif said...

kalo berbuat anarkis dilarang di lapak orang :p

rifi zahra said...

kalo kita udah 'akrab' nantiny bisa dapet gambar sekualitas slr...

iqbal latif said...

#kayake sudah dapat..ha ha..malah nyombong


btw, tingkat kepuasannya mungkin bakalan lebih ya kala mampu memanfaatkan perlatan yang sederhana untuk menghasilkan kualitas istimewa

desi puspitasari said...

Kelebihannya Iqbal motret itu justru kalau "enggak akrab" je. :))

NoviKhansa Utami said...

kalau gitu, senggol kamera barunya Iqbal :D

*lebih rusuh

iqbal latif said...

@malambulanbiru...kayake sudah akrab sekarang, sudah tak bawa kemana-mana, sudah kenalan juga..he he
@akunovi...#nggak kena..Wweeek! :p

anas isnaeni said...

perkenalkan dengan lumix panasonic saya hehehe

iqbal latif said...

*melengos
*g kenal

desi puspitasari said...

Eh, tapi kalau bicara kamera, abaikan siapa pemiliknya, secara kualitas gambar bagus Lumix. Pentax juga bagus--tapi susah dan jarang dapetnya di Indonesia.

iqbal latif said...

Ngunu yo. Tp berhubung seng nduwe nanazh, jd g bgz... Haha

desi puspitasari said...

Hahaha. Ora melu-melu. *mlipir, njuk ngilang*

NoviKhansa Utami said...

kameraku lumix :D
*pengumuman*

desi puspitasari said...

Eeh, ada sapi terbaang...

iqbal latif said...

Kalo pasang pengumuman di media itu biasae mbayar :p

HayaNajma SPS said...

opo iku kalimat terakhir? hahaha....

tapi fotonya keren2, terutama yang ada mas iqbalnya, hahaha.. it means..

iqbal latif said...

ber, tak usah sungkan memuji aku....
aku nggak mudah GR, kok..he he

HayaNajma SPS said...

itu bukan memuji mas iqbal, tapi muji yang motret, T_T

iqbal latif said...

memuji yg motret apa? :)

iqbal latif said...

memuji yg motret apa? :)

NoviKhansa Utami said...

di sini bukannya lapak gratis buat segala macam, heheehe.

iqbal latif said...

@akunovi....kecuali untuk pamer :)

HayaNajma SPS said...

pokoknya, udah punya kamera, harus rajin mengabadikan sesuatu

iqbal latif said...

ada permintaan khusus? :)

HayaNajma SPS said...

iya, yang keren

NoviKhansa Utami said...

ahahahaha
aku ga pamer, pengumuman :p
bedaaa

*gelar tikar
masih betah ngerusuh

iqbal latif said...

Beda tipis memang antara pamer dan 'ngasih tw'. Sangat tipis. Hehe

*dikacangin
*tinggaltidur

iqbal latif said...

Beda tipis memang antara pamer dan 'ngasih tw'. Sangat tipis. Hehe

*dikacangin
*tinggaltidur

Manik Priandani said...

Padahal enaknya kita bisa saling gantian memfoto...hehehe....