Friday, January 14, 2011

(5 dari 99) catatan pernikahan

8 comments:

iqbal latif said...

kenapa buku nikah lagi?

iqbal latif said...

Suamiku,
Telah kutulis puisi-puisi itu sejak usiamu 26 tahun
Ketika pertama kali kita bertukar senyum
Pada jarak pandang yang begitu dekat

Kau ingat
Saat kubisikkan mungkin aku tak perlu matahari, bulan atau bintang lagi
Cukup kau, cahaya yang Dia kirim untukku
Ah, apakah kau masih menyimpan puisi-puisi itu?

Dua belas tahun kemudian
Aku masih menikmati mengirimi puisi
Hingga hari ini
Aku pun menjelma hujan yang enggan berhenti
di berandamu bersama angin yang selalu kasmaran

kau tahu, aku masih saja menatapmu
dengan mataku yang dulu
lelaki sederhana berhati samudera
yang selalu membawaku berlabuh pada-Nya

pada berkali masa, kau pernah berkata:
“aku tahu, aku hanya ingin menikahi jiwamu selalu”

iqbal latif said...

(dibuat resensinya dong, iqbal!)

iqbal latif said...

eh, tantangan bukunya jadi 99...biar cantik. Nggak seratus lagi

desi puspitasari said...

opo se, Bal. ndang maca, ndang digae resensine

iqbal latif said...

wes yo! wes diwoco...


jare aku arep dikei buku terbaru.....

(eh, urung turu kah?)

desi puspitasari said...

yo ndang digae resensine

sapa sing jare? ih ...

pun tilem nu. saiki jatahe jaga siskamling

iqbal latif said...

la, kan dulu pernah bilang mau ngasih buku terbaru.... yang terbit februari itu....

dialamatke pasuruan jg gpp..