Monday, January 10, 2011

-bercermin di telaga cinta sang guru-

4 comments:

iqbal latif said...

Rahmat Abdullah telah pergi merengkuh takdir sejarahnya justru ketika dakwah ini sedang memasuki babak baru dengan tantangan-tantangan baru. Menghabiskan seluruh usia produktifnya dalam perjuangan dakwah, Rahmat Abdullah telah meninggalkan ruang kosong yang besar: simbol spiritualisme dakwah kita yang selalu menghadirkan cinta dalam semua kerja dakwah. Para pecinta adalah pemilik ruh yang lembut. Rahmat Abdullah adalah ruh yang lembut: lembut seluruh hidupnya, lembut cara perginya. (M. Anis Matta)

Lani Imtihani said...

kayak2nya ada yg borong buku

iqbal latif said...

..empat dari sembilan puluh sembilan..

Haya Najma said...

wow