Tuesday, January 25, 2011

hal-hal spesial di masa lalu

Ada hal-hal kecil yang mengingatkan hal-hal besar..

Pagi hari, jika aku berangkat kerja pada menit yang tetap –biasanya saat headline news metro tv baru mulai-, di belokan hanya seratus meter dari rumah, aku akan menemukan aroma masakan yang khas. Di sebuah lingkungan yang sepertinya aktivitas memasak terbilang langka, bau masakan itu menjadi spesial. Hanya beberapa detik, oleh sebab sembari berkendara, aku akan menikmati saat-saat itu: bau masakan spesial menjalari bulu-bulu hidung untuk selanjutnya menjalar melalui saluran yang tak begitu aku tahu. Menuju otak. Lalu melalui mekanisme yang aku juga tak begitu tahu, mungkin terjadi proses identifikasi. Mencocokkan dengan data-data yang sudah berjejalan di otak. Memirip-miripkan. Hingga yang terspesial yang terpilih : seorang perempuan spesial yang memasak di tiap paginya, di masa lalu. Sebuah bau, sebuah hal kecil yang justru memulangkan diri pada keduluan, kala bau yang sama tiap paginya menyergap bulu-bulu hidung. Membangkitkan gairah menyantap hidangan.

Ada hal-hal sepele yang membangkitkan memori akan hal-hal mengesankan

Sudah dua kali ini. Perjalanan Bontang-Samarinda memang penuh tantangan. Selain jalan yang turun naik dan berkelok-kelok dengan sangat tajamnya, jalan yang bergelombang pun turut andil membuat tak nyaman perjalanan. Maka malam itu, untuk kali kedua, tubuh tak bisa diajak kompromi. Sejenak menyesalkan diri tak minum antimo saat hendak berangkat, tapi tak ada guna. Semuanya sudah terlanjur. Maka menit berikutnya, mual itu mencapai puncaknya. Keluar sudah makanan dari lambung yang sudah membubur. Berpindah ke kantong kresek yang untungnya tersedia. Pahit, tentu saja. Lega? Tidak, tentu saja. Tak seperti halnya mabuk perjalanan lain yang akan segera berakhir dengan sekali muntahan, maka untuk kasus yang hebat, hingga tak ada lagi sisa makanan di lambungmu lah muntah itu baru mereda. Meredanya, dengan sebuah kesadaran. Ada hal-hal spesial di masa lalu ternyata yang terbangkitkan dari hal-hal sepele di masa kini. Dan tentang muntah itu, jangan salahkan pikiranmu yang pulang ke masa lalu. Ketika makanan yang berada di lambung itu mulai berbalik arah, dan tanganmu telah siap memegang kresek yang disorongkan tepat di depan mulut, kesadaran menghentakmu kala tak ada tangan lembut memijit tengkukmu agar kelegaan lebih cepat menyapa. Agar makanan itu sempurna keluar menunaikan tugasnya. Memang, ada orang lain di mobil itu, orang lain yang berstatus teman, tapi itu tak cukup untuk menggerakkan hal yang sama. Mungkin. Sebab melihat orang muntah saja akan membuat jerih. Apalagi mendekatinya. Ya, sebuah hal sepele berbentuk muntah, mengingatkan kau akan ketulusan tangan lembut yang ringan memijit tengkuk. Sebuah tangan milik ibumu.

Ada hal-hal spesial di masa lalu lah yang bisa dipanggil kembali lewat hal-hal spele di masa kini

Maka kau tak perlu melulu berkarya besar versi manusia umumnya untuk bisa menyejarah. Kau tak harus berbuat hal-hal yang pada masanya membuat semua orang tercengang tak percaya. Kau hanya perlu melakukan hal-hal spesial. Hal-hal spesial yang bersumber dari ketulusan. Hal-hal spesial yang muncul dari kebeningan niat. Maka kau tak usah peduli, kala itu tak tercatat lembar sejarah. Sebab itu sudah terangkum dalam memori kolektif orang-orangnya. Kelak, bahkan oleh hal-hal kecil, hal-hal spesialmu itu akan terbangkitkan kembali dengan indahnya. Seperti halnya seorang ibu yang ikhlas menyiapkan makan pagi anak-anaknya. Seperti seorang ibu yang telaten memijit tengkuk anaknya yang sedang muntah.

Sudahkah kita?




25 comments:

BoLung Udung said...

Keren!
Smg aku bs menjadi sejarah, bukan sekedar cerita

iqbal latif said...

amin...
insyaAllah akan abadi di memori korban merapi
:)

BoLung Udung said...

'Aamiin...
Klo memori warga MP? :D

ruy ruhiyah said...

topbanget..

^_^bd

akuAi Semangka said...

sepakat.

rifi zahra said...

Touchy...

Lani Imtihani said...

hal yg mengesankan..bisa baik bisa buruk..

HayaNajma SPS said...

hihi, oke :)

Lolly aja said...

membayangkan perjalanan Bontang-Samarinda 19 tahun yang lalu....:)

emilf f said...

Like it

iqbal latif said...

memori komputer sih mungkin... itu kalo dirimu sering jepratejepret terus nyimpennya di situ

al fajr "fajar" said...

jerih ki bahasa Indonesia yo?
artine?
ojo akon aku buka kamus.......

al fajr "fajar" said...

ah, jadi teringat banyak yang dah lama ga kusapa dengan sms gejeq..

kata orang2 itu menyemangati.. *mbuh koq iso aku yo gumun...

iqbal latif said...

uow.. begitu..

jadi inget sesuatu?

iqbal latif said...

uow.. begitu..

jadi inget sesuatu?

iqbal latif said...

@akuai..begitu ya? jadi ingat sesuatu?
@rifi....ho ho.. segitunyakah?
@lani...saya memakai kata 'mengesankan' lbh sering utk hal2 baik
@berber..lagi2 singkat :p
@lolytadiah....wah, pernah ya?

iqbal latif said...

@beautyborneo...sip. Moga bermafaat
@fajar..kan iso didelok di kbbi online? inetku luemot... Seng geje iku ngangeni. Kayak rosul 'kangen' pada orang yg melempari kotoran :)

akuAi Semangka said...

begitulah.. Hee..

HayaNajma SPS said...

berber? jelek amat..

al fajr "fajar" said...

hem.. enak ae..
gejeq bukan geje biasa.. *tsaahh....

btw, koq iqbal kerep nulis "masa lalu" yo akhir2 iki.. ckckck..

iqbal latif said...

beneran?

ha ha..serius amat

iqbal latif said...

justin berber

:D

iqbal latif said...

iku lagu laan...

masa lalu? masak ah? cuma dua kali ini saja ada kata2 itu...
kemaren kan masa depan?

BoLung Udung said...

~,~

iqbal latif said...

emot yg aneh..